Selasa, 02 Juni 2015

PEMILIHAN RUMUS UJI STATISTIK

A.   ANALISIS DATA PENELITIAN
Dalam melakukan uji/analisa data berikut hal-hal yang perlu diperhatikan, dan juga menentukan rumus uji statistic yang akan kita gunakan dalam melakukan analisa data.


1. Tujuan / hipotesis penelitian
Tujuan / hipotesis penelitian ikut mempengaruhi jenis uji hipotesis statistic yang akan digunakan, yang dimaksud dengan tujuan penelitian dalam hal ini adalah apakah penelitian bertujuan hanya untuk menggambarkan keadaan variable-variabel penelitian saja, ataukah ingin melihat hubungan, pengaruh, ataupun perbedaan dari masing-masing variable yang ada

2.  Sifat pengamatan
Peneliti perlu memastikan sifat sampel masing-masing variable apakah sampel yang digunakan bersifat independen (bebas/tidak berpasangan) ataukah berpasangan, karena hal ini akan mempengaruhi keputusan penggunaan uji hipotesis statistic yang benar dan akan digunakan dalam menganalisis data hasil penelitian.
a.   Sifat independen (tidak berpasangan) merupakan sifat sampel dimana sampel variable independen dan variable dependen berasal dari individu yang berbeda
Contoh: penelitian tentang hubungan pola asuh orang tua dengan tumbuh kembang balita, dalam penelitian ini didapatkan dua sampel dari dua individu yang berbeda, yaitu
-          Sampel variabel independen didapatkan dari orang tua balita
-          Sampel variable dependen didapatkan dari balita itu sendiri
b.   Sifat pengamatan berpasangan merupakan kondisi dimana sampel variable independen dan variable dependen didapatkan dari satu sampel penelitian
Contoh: penelitian tentang hubungan pengetahuan tentang penularan TB Paru dengan tindakan penggunaan masker pada keluarga pasien TB Paru, dalam penelitian ini didapatkan dua sampel dari satu subjek penelitian sebagai berikut:
-          Sampel variable independen tentang tingkat pengetahuan didapatkan dari keluarga pasien TB Paru
-          Sampel variable dependen tentang tindakan penggunaan masker didapatkan dari kelurga pasien TB Paru yang sama

3. Skala data yang digunakan
Sangat penting bagi peneliti untuk menentukan skala data yang digunakan apakah menggunakan skala data nominal, ordinal, rasio, ataukah interval, karena jenis skala data akan sangat mempengaruhi pemilihan uji hipotesis statistic yang akan digunakan, berikut akan dipaparkan alternative uji hipotesis statistic pada penelitian korelatif
Variabel 1
Variabel 2
Pemilihan uji korelasi
Nominal
Nominal
Koefesien kontingensi, Lambda
Nominal
Ordinal
Koefesien kontingensi, Lambda
Ordinal
Ordinal
Spearman, Gamma, Somers’d
Ordinal
Interval / Rasio
Spearman
Interval / Rasio
Interval / Rasio
Pearson


4. Banyaknya variable yang dianalisis
Penentuan jumlah variable apakah variable univariat, bivariat ataukah multivariat yang digunakan akan mempengaruhi jenis uji hipotesis statistic yang akan digunakan.
a.   Variabel univariat: merupakan penelitian yang menggunakan satu variable penelitian, contoh: penelitian tentang “analisis gaya hidup pada penderita hipertensi”
b.    Variabel bivariat, merupakan penggunaan 2 variabel dalam penelitian, dimana terdapat 1 variabel independen, dan 1 variabel dependen. Contoh: penelitian tentang “hubungan kadar radikal bebas dalam tubuh dengan jumlah rokok yang dihisap dalam sehari”
c.    Variabel multivariate, merupakan penggunaan lebih dari 2 variabel dalam penelitian, dimana terdapat 2 atau lebih variable independen, dan satu variable dependen. Contoh: penelitian tentang “hubungan pola makan, gaya hidup, dan indeks massa tubuh dengan hipertensi pada lansia”

5. Ukuran atau besar sampel yang digunakan
Besar sampel penelitian juga ikut mempengaruhi jenis uji hipotesis statistic yang akan digunakan, dimana besar sampel ini dipengaruhi oleh besarnya populasi dalam suatu penelitian.
a.   Ukuran sampel dikatakan besar jika sampel mencapai lebih dari 30 sampel, dan
b.   Ukuran sampel masih dikategorikan kecil jika ukuran sampel ≤ 30 sampel

Sebagai contoh:
Pada uji hipotesis menggunakn rumus statistic chi square memiliki beberapa persyaratan, sebagai berikut:
1.    Digunakan pada penelitian dengan sampel besar
2.    Pengamatan harus bersifat independen (tidak berpasangan)
3.    Pengujian hanya dapat digunakan pada data deskrit (data kategorik, atau data numeric yang telah dikelompokkan menjadi kategorik)
4.    Jumlah frekuensi yang diharapkan harus sama dengan jumlah frekuensi yang diamati
5.    Derajat kebebasan ≥ 1 (table 2x2) tidak boleh ada nilai ekspektasi < 5
Jadi, jika menggunakan rumus chi-square harus memiliki sampel besar

6. Distribusi populasi
Secara umum distribusi populasi penelitian non-parametrik memiliki distribusi data tidak normal, dan begitu pula sebaliknya populasi penelitian parametric memiliki distribusi data normal


Untuk memperjelas pemahaman kita, mari coba kita lihat vidio dibawah ini tentang pemilihan uji statistik parametrik




Uji Statistik menggunakan program SPSS

Setelah mengetahui rumus statistik yang akan digunakan, hal lain yang perlu kita pelajari adalah bagaimana cara menggunakan rumus tersebut. dalam tulisan ini saya melampirkan beberapa link dan video yang bisa dilihat untuk mempelajari lebih jauh cara penggunaan rumus statistik tersebut khususnya dengan menggunakan bantuan softwere SPSS:

http://www.belajar-statistik.com/ https://teorionline.wordpress.com/category/software-tutorial/tutorial-spss/ http://junaidichaniago.blogspot.com/2009/05/chi-square-dg-spss-seri-7-non.html

Tutorial Pengoperasian program SPSS

1 komentar :

  1. Kak saya mau nanya kalo skala data yang digunakan variabel bebas ordinal dan variabel. Terikat interval/ numerik kenapa bisa menggunakan rank spearman, mohon petunjuk kak terimakasih

    BalasHapus