Foto bersama mahasiswa FIK UNW

Praktik Klinik Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Kita Jakarta.

Foto Bersama Staf FIK UNW

Kegiatan bakti sosial FIK UNW di salah satu desa di Lombok Timur.

Jayakarta Lombok

Outbound staff laboratorium kes. di Hotel Jayakarta.

Kehidupan pondok

Masya ALLOH setelah melihat kembali foto-foto masa lalu, sungguh kehidupan pondok mengajarkan bagaimana kita hidup sederhana jauh dari kemewahan dunia. Alhamdulillah sudah pernah mengenyam pahit manisnya kehidupan pondok

Gili Air Lombok

Tongkrongin sunrise di Gili Air.

Rabu, 08 Juli 2015

HIPERLIPIDEMIA

HIPERLIPIDEMIA

Masalah kolesterol tinggi (hiperlipidemia) dialami ratusan juta orang di seluruh dunia, penyebab utamanya kebanyakan adalah karena makanan. tapi selain makanan ada penyebab lain yang patut anda ketahui. Kolesterol memang dibutuhkan oleh tubuh, tapi sebenarnya tanpa asupan kolesterol dari luar pun sudah mencukupi, karena 80% kolesterol dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari makanan.

BATASAN NORMAL DAN GEJALA HIPERLIPIDEMIA

Seorang dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika ukurannya kurang dari 200 mg, sedangkan termasuk kondisi berbahaya jika kadarnya sudah diatas 240 mg karena bisa menyebabkan stroke.
Gejala hiperkolesterol adalah rasa sakit atau pegal di tengkuk kepala bagian belakang hingga pundak, kaki bengkak, mudah lelah, dan gampang ngantuk

KOMPLIKASI HIPERLIPIDEMIA

Perlu diperhatikan bahwa kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Risiko terburuk yang dapat ditimbulkan adalah gumpalan-gumpalan lemak dapat menyumbat aliran darah sehingga memicu kematian akibat serangan jantung dan stroke.

FAKTOR RISIKO

Tujuh penyebab kolesterol tinggi yang dialami kebanyakan orang adalah :

1. Makanan
Kolesterol umum nya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing, meski tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa. Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga banyak mengandung kolesterol. 
Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol tinggi, sehingga disarankan untuk bijak mengkonsumsi makanan sehari-hari agar tidak berlebih.
Mulailah menata makanan seperti daging sapi, kambing, susu, telur, mentega, dan keju karena mengandung lemak jenuh. Makanan yang mengandung minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau mentega juga memiliki banyak lemak jenuh. Lemak jenuh juga sering didapati pada makanan ringan yang mengandung margarin, yang menggunakan minyak goreng dan kue-kue

2. Berat Badan
Berat badan berlebih tidak hanya menggangu penampilan tapi lebih banyak efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan HDL (kolesterol baik)




3. Kurang bergerak
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk banyak bergerak. Coba perhatikan apakah kegiatan anda lebih banyak duduk atau tidur dan jarang berjalan kaki. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL ( kolesterol baik )

4. Umur dan jenis kelamin
Setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung naik. Pada pria kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50 tahun. Pada wanita kadar kolesterol  akan turun saat menopause setelah itu cendrung tinggi seperti pada pria

5. Penyakit tertentu
Bisa saja Anda sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tapi ternyata kolesterol masih tinggi. Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme dapat menyebabkan kolesterol tinggi

6. Sejarah keluarga
Jika salah satu anggota keluarga punya masalah kolesterol tinggi maka berhati-hatilah karena risiko anda memiliki kolesterol tinggi juga bisa terjadi

7. Merokok
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik (HDL) Anda sehingga yang beredar di tubuh hanya kolesterol jahat (LDL). Kolesterol jahat ini jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Untuk tindakan pencegahan seyogyanya kita harus melakukan pemeriksaan laboratorium (check up) minimal 3 bulan sekali agar terhindar dari risiko peningkatan kadar kolesterol yang dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi. 
Adapun pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk mendeteksi hiperlipidemia adalah sebagai berikut:

1.  Kolesterol total
2. Trigliserida
3. HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol  baik
4. LDL (Low Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat